Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat
Pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua.
Para
hadirin, pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya karena kita masih diberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih dapat berkumpul di ruangan yang
berbahagia ini. Shalawat dan salam tidak lupa pula kita sampaikan kepada
Baginda Rasullah Muhammad SAW semoga kita mendapatkan syafaatnya di Yaumil
akhir kelak. Amin.
Yang saya
hormati Ibu guru dan teman-teman yang saya sayangi. Pada kesempatan ini juga
saya berterima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan
sebuah pidato yang berjudul "Dekadensi Moral Anak Bangsa Indonesia"
Seperti
yang kita ketahui, dekadensi moral masyarakat bangsa kita saat ini semakin
menurun dan sangat memprihatinkan. Dewasa ini nilai kejujuran, keadilan, tolong
menolong, dan kasih sayang sudah tertindas dihujani oleh tindakan
penyelewengan, penipuan, saling menjegal dan saling menjatuhkan. Banyak terjadi
tindakan adu domba dan fitnah, menipu, mengambil hak orang sesuka hati, dan
tindakan yang tidak bermoral lainnya. Kemerosotan moral yang demikian itu lebih
mengkhawatirkan lagi karena telah menimpa kepada pelajar sebagai anak bangsa
yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan membela kebenaran, keadilan dan
perdamaian masa depan.
Anda pasti
tahu!
Belakangan
ini banyak diberitakan di televisi yang memberitahukan bahwa seusia remaja
sudah melakukan kegiatan kriminal seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan
serta pesta obat-obatan terlarang. Betapa krisisnya moral remaja saat ini.
Hampir disetiap dekade, tindakan kriminal sudah dilakoni oleh para remaja.
Tidak hanya kriminalitas, bahkan dari tindakan dan perbuatan sehari-hari saja
moral remaja saat ini sudah sangat terlihat penurunannya. Selain itu, sikap
meniru gaya hidup kebarat-barat juga sangat marak di kalangan remaja.
Ada
pepatah mengatakan bahwa gaya seseorang menunjukkan kepribadian. Ungkapan
tersebut benar adanya. Meniru gaya hidup kebarat-baratan secara langsung pasti
akan meniru pemikiran dan perilaku ala barat yang sangat jauh perbedaannya
dengan kebiasaan Indonesia, sehingga sikap cuek, acuh, dan ketidaksopanan
tumbuh di dalam diri remaja. Hal ini menimbulkan pemikiran negatif saat
memandang remaja ala barat.
Semakin
berkurangnya interaksi sesama remaja sehingga berkurang juga rasa
kesetiakawanan sesama mereka. Peristiwa ini disebabkan oleh pemakaian sosial
media yang tidak terkontrol di kalangan anak bangsa. Lebih mengkhawatirkan
lagi, apabila dasar mereka menggunakan sosial media tersebut dikarenakan gengsi
dan ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka mampu. Meskipun ada
beberapa remaja yang memanfaatkan sosial media untuk hal-hal
yang
positif dan menggunakannya sesuai kebutuhan.
Sosial media adalah media online. Hal-hal positif yang dapat dilakukan remaja melalui sosial media yaitu seperti menambah pertemanan, menambah motivasi remaja dalam belajar dengan membentuk kelompok belajar. Dengan adanya kelompok belajar tersebut dapat memudahkan remaja dalam berbagi informasi. Namun, banyak juga remaja saat ini yang cenderung ke arah negatif dalam penggunaan sosial media tersebut.
Perlu kita ketahui bahwa dampak negatif dari penggunaan sosial media sangat mencekam. Seperti malasnya remaja untuk berkomunikais sesama mereka dan menimbulkan keegoisan dalam diri remaja. Yang lebih buruk lagi yaitu menurunnya minta remaja dalam belajar dan membuat remaja semakin malas. Dengan sosial media itu juga berdampak pada penurunan sopan santun remaja dalam hal penggunaan bahasa remaja atau bahasa gaul yang akan terbawa di dunia nyata.
Tingkah laku menyimpang remaja yang terlihat di setiap dekade membuat remaja semakin menurun di berbagai bidang. Sungguh sangat disayangkan, pada akhirnya tingkah laku remaja saat ini sudah mencoreng kredibilitas dunia pendidikan bangsa sendiri. Karena semuanya masih berkaitan dengan pendidikan.
Teman-teman, seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan sangat berperan penting dalam membina pemikiran dan tingkah laku peserta didiknya menjadi lebih baik. Pihak pendidikan terutama sekolah sudah bekerja keras untuk membina setiap para peserta didiknya menjadi anak bangsa yang terbaik dan membanggakan. Secara langsung, tingkah laku remaja saat ini sudah mencoreng nama baik Pendidikan Indonesia.
Para pelajar sebagai anak bangsa seharusnya menunjukkan sikap moral yang baik sebagai hasil dari didikan, justru malah menunjukkan tingkah laku yang buruk.
Marilah kita bersama-sama memperbaiki nilai moral bangsa kita. Sebagai anak bangsa kita harus dapat menunjukkan kepada generasi penerus kita tentang moral dan tingkah laku yang menarik namun tetap positif. Kalau bukan dari kita, dari siapa lagi? Salah satu cara untuk menumbuhkan kembali nilai moral yang hampir redup dari tahun ke tahun yaitu dengan menerapkan pendidikan karakter yang telah diajarkan di sekolah.
Mungkin selama ini kita menganggap sepele pendidikan karakter yang telah di ajarkan di sekolah. Namun perlu kita ketahui bahwa pendidikan karakter tersebut merupakan usaha untuk mengembangkan dan mendidik karakter anak bangsa, yang meliputi nilai kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti serta moral yang akan menjadi lebih baik. Pendidikan karakter tersebut berwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan yang berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Pendidikan karakter inilah yang nantinya diharapkan dapat membentuk moral anak bangsa seperti kita ini. Namun kita juga tidak boleh hanya menerapkan hasil dari didikan di sekolah begitu saja. Peran keluarga dan lingkungan kita juga sangat berperan penting menentukan suksesnya pendidikan karakter tersebut. Maka dari itu marilah kita tanamkan nilai moral sejak dini, dimulai dari keluarga terdekat kita. Kita tidak boleh menyepelekan nilai-nilai moral. Serta ciptakanlah lingkungan yang mendukung proses pembentukan moral tersebut. Sehingga bangsa kita dapat menciptakan anak bangsa yang berkualitas dan diharapkan nantinya dapat menjadi calon pemimpin bangsa yang cerdas, terpercaya dan memiliki moral yang sangat baik.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Jika ada kata-kata yang menyinggung saya minta maaf dan kepada Allah SWT saya mohon ampun. Mudah-mudah pidato saya nanti dapat menjadi pengetahuan baru dan dapat berguna bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sosial media adalah media online. Hal-hal positif yang dapat dilakukan remaja melalui sosial media yaitu seperti menambah pertemanan, menambah motivasi remaja dalam belajar dengan membentuk kelompok belajar. Dengan adanya kelompok belajar tersebut dapat memudahkan remaja dalam berbagi informasi. Namun, banyak juga remaja saat ini yang cenderung ke arah negatif dalam penggunaan sosial media tersebut.
Perlu kita ketahui bahwa dampak negatif dari penggunaan sosial media sangat mencekam. Seperti malasnya remaja untuk berkomunikais sesama mereka dan menimbulkan keegoisan dalam diri remaja. Yang lebih buruk lagi yaitu menurunnya minta remaja dalam belajar dan membuat remaja semakin malas. Dengan sosial media itu juga berdampak pada penurunan sopan santun remaja dalam hal penggunaan bahasa remaja atau bahasa gaul yang akan terbawa di dunia nyata.
Tingkah laku menyimpang remaja yang terlihat di setiap dekade membuat remaja semakin menurun di berbagai bidang. Sungguh sangat disayangkan, pada akhirnya tingkah laku remaja saat ini sudah mencoreng kredibilitas dunia pendidikan bangsa sendiri. Karena semuanya masih berkaitan dengan pendidikan.
Teman-teman, seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan sangat berperan penting dalam membina pemikiran dan tingkah laku peserta didiknya menjadi lebih baik. Pihak pendidikan terutama sekolah sudah bekerja keras untuk membina setiap para peserta didiknya menjadi anak bangsa yang terbaik dan membanggakan. Secara langsung, tingkah laku remaja saat ini sudah mencoreng nama baik Pendidikan Indonesia.
Para pelajar sebagai anak bangsa seharusnya menunjukkan sikap moral yang baik sebagai hasil dari didikan, justru malah menunjukkan tingkah laku yang buruk.
Marilah kita bersama-sama memperbaiki nilai moral bangsa kita. Sebagai anak bangsa kita harus dapat menunjukkan kepada generasi penerus kita tentang moral dan tingkah laku yang menarik namun tetap positif. Kalau bukan dari kita, dari siapa lagi? Salah satu cara untuk menumbuhkan kembali nilai moral yang hampir redup dari tahun ke tahun yaitu dengan menerapkan pendidikan karakter yang telah diajarkan di sekolah.
Mungkin selama ini kita menganggap sepele pendidikan karakter yang telah di ajarkan di sekolah. Namun perlu kita ketahui bahwa pendidikan karakter tersebut merupakan usaha untuk mengembangkan dan mendidik karakter anak bangsa, yang meliputi nilai kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti serta moral yang akan menjadi lebih baik. Pendidikan karakter tersebut berwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan yang berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Pendidikan karakter inilah yang nantinya diharapkan dapat membentuk moral anak bangsa seperti kita ini. Namun kita juga tidak boleh hanya menerapkan hasil dari didikan di sekolah begitu saja. Peran keluarga dan lingkungan kita juga sangat berperan penting menentukan suksesnya pendidikan karakter tersebut. Maka dari itu marilah kita tanamkan nilai moral sejak dini, dimulai dari keluarga terdekat kita. Kita tidak boleh menyepelekan nilai-nilai moral. Serta ciptakanlah lingkungan yang mendukung proses pembentukan moral tersebut. Sehingga bangsa kita dapat menciptakan anak bangsa yang berkualitas dan diharapkan nantinya dapat menjadi calon pemimpin bangsa yang cerdas, terpercaya dan memiliki moral yang sangat baik.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Jika ada kata-kata yang menyinggung saya minta maaf dan kepada Allah SWT saya mohon ampun. Mudah-mudah pidato saya nanti dapat menjadi pengetahuan baru dan dapat berguna bagi kita semua. Terima kasih atas perhatiannya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar