Kamis, 12 November 2015

Resume buku linguistik umum karya J.W.M Verhaard

RESUME BUKU LINGUISTIK UMUM
KARYA J.W.M VERHAARD
 

Di susun oleh:
Muhammad Ali Said
2611414015
Sastra jawa
Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Semarang
2014


            Dalam kehiduan sehari-hari, bahasa merupakan alat yang selalu di gunakan, entah itu kita sebagai guru, penerjemah, pengarang dan lain sebagainya.
            Secara populer, orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa, atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, atau lebih tepat lagi yaitu telaah ilmiah mengenai bahasa manusia.
            Kata linguistik itu sendiri berasal dari bahasa latin lingua yang berarti ’bahasa’. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Dalam bahasa Perancis ada tiga istilah untuk menyebut bahasa yaitu:
Langue : suatu bahasa tertentu.
Langage : bahasa secara umum.
Parole : bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.
            Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistics). Artinya, ilmu linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya, yang dalam peristilahan Perancis disebut langage. Pakar linguistik disebut linguis. Bapak Linguistik modern adalah Ferdinand de Saussure (1857-1913). Bukunya tentang bahasa berjudul Course de Linguistique Generale yang diterbitkan pertama kali tahun 1916.
            Dalam dunia keilmuan, tidak hanya linguistik saja yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu atau disiplin lain yang juga mengkaji bahasa diantaranya: ilmu susastra, ilmu sosial (sosiologi), psikologi, dan fisika. Yang membedakan linguistik dengan ilmu-ilmu tersebut adalah pendekatan terhadap objek kajiannya yaitu bahasa. Ilmu susastra mendekati bahasa sebagai wadah seni. 
            Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.




1.     Objek Linguistik: Bahasa
A.    Pengertian Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi.”Sedangkan definisi bahasa menurut Sapir, Badudu, dan Keraf bahasa itu tidak menonjolkan fungsi, tetapi menonjolkan sosok bahasa itu seperti apa yang dikemukakan Kridalaksana dan juga Joko Kentjono, yaitu “Bahasa adalah system lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.”
Kriteria dalam menentukan dua buah tuturan adalah dua bahasa yang berbeda berdasarkan dua patokan, yaitu patokan linguistik dan patokan politis. Secara linguistik dua buah tuturan dianggap sebagai dua bahasa yang berbeda apabila anggota dari dua masyarakat tuturan itu tidak saling mengerti. Tetapi secara politis, dua buah bahasa yang berbeda berdasarkan asal negaranya.
Oleh karena itu, karena rumitnya dalam menentukan suatu parole (objek konkret) bahasa atau bukan, hanya dialek saja dari bahasa lain, maka hingga kini belum pernah ada angka yang pasti mengenai jumlah bahasa yang ada didunia ini.

B.     Hakikat Bahasa
a.       Bahasa Sebagai Sistem
Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi
b.      Bahasa Sebagai Lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama
c.       Bahasa Adalah Bunyi
Yang dimaksud dengan bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang diucapkan oleh alat ucap manusia.
d.      Bahasa Itu Bermakna
Yang dilambangkan dalam lughah itu adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiraan yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi

e.       Bahasa Itu Arbitrer
Yang dimaksud dengan istilah arbitrer adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut
f.       Bahasa Itu Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvesional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
g.      Bahasa Itu Produktif
Meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur yang jumlahnya terbatas dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa tersebut.
h.      Bahasa Itu Unik
Bahasa dikatakan bersifat unik berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya
i.        Bahasa Itu Universal
j.        Bahasa Itu Dinamis
      Bahasa merupakan satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya dan bermasyarakat
k.      Bahasa Itu Bervariasi
      Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek, dialek, dan ragam
l.        Bahasa Itu Manusiawi
      Bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia



2.     Ruang Lingkup Linguistik
1.      Fonologi
            Bidang Linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa ini disebut fonologi, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut Hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik biasa dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna
2.      Morfologi
                  Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
            Dalam ilmu morfologi, terdapat morfem yaitu bagian terkecil dari sebuah kata.
            Selain itu dalam morfologi juga ada Morf dan alomorf. Morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya (misal: {i} pada kenai); sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya adalah alomorf dari morfem ber-. Atau bias dikatakan bahwa anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang sama dinamakan alomorf. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau enam buah. Contohnya,  morfem meN- (dibaca: me nasal): me-, mem- men-, meny-, meng-, dan menge-. Secara fonologis, bentuk me- berdistribusi, antara lain, pada bentuk dasar yang fonem awalnya  konsonan /I/ dan /r/; bentuk mem- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya konsonan /b/ dan juga /p/; bentuk men- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya /d/ dan juga /t/; bentuk meny- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya /s/; bentuk meng- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya, antara lain konsonan /g/ dan /k/; dan bentuk menge- berdistribusi pada bentuk dasar yang ekasuku, contohnya {menge}+{cat}= mengecat. Bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama tersebut  disebut alomorf.
3.      Sintaksis
            Secara etimologi, sintaksis berarti ‘menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat’. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat atau bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Jadi, sintaksis ialah ilmu yang mempelajari hubungan aantara kata, frase, klausa, kalimat yang satu dengan kata, frase, klausa, kalimat yang lain. Kata, frase, klausa dan kalimat inilah yang oleh para ahli disebut sebagai satuan sintaksis. Untuk memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi, peran, dan kategori sintaksis. Fungsi sintaksis berkenaan dengan istilah subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kategori sintaksis berkenaan dengan istilah nomina, verba, ajektiva, dan numeralia. Sedangkan peran sintaksis berkenaan dengan istilah pelaku, penderita, dan penerima.
4.      Semantik
                  Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Semantik sebagai cabang ilmu bahasa mempunyai kedudukan yang sama dengan cabangcabang ilmu bahasa lainnya. Semantik berkedudukan sama dengan fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di sini, yang membedakan adalah cabang-cabang ilmu bahasa ini terbagi menjadi dua bagian besar yaitu morfologi dan sintaksis termasuk pada tataran gramatika, sedangkan fonologi dan semantik termasuk pada tataran di luar gramatika. Dalam semantik ada relasi makna.
      Relasi adalah hubungan, perhubungan, pertalian.  Sintagmatis ling adalah hubungan kata atau frase dengan dasarnya dari sudut urutan gramatikal. Dan makna adalah arti. Jenis – jenis Relasi Makna.




Tidak ada komentar: