RESUME
BUKU LINGUISTIK UMUM
KARYA
J.W.M VERHAARD
Di
susun oleh:
Muhammad
Ali Said
2611414015
Sastra jawa
Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Semarang
2014
Dalam kehiduan sehari-hari, bahasa merupakan alat yang
selalu di gunakan, entah itu kita sebagai guru, penerjemah, pengarang dan lain
sebagainya.
Secara
populer, orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa,
atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya, atau lebih tepat lagi
yaitu telaah ilmiah mengenai bahasa manusia.
Kata
linguistik itu sendiri berasal dari bahasa latin lingua yang
berarti ’bahasa’. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Dalam bahasa Perancis ada tiga
istilah untuk menyebut bahasa yaitu:
Langue : suatu bahasa tertentu.
Langage : bahasa secara umum.
Parole : bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.
Langue : suatu bahasa tertentu.
Langage : bahasa secara umum.
Parole : bahasa dalam wujud yang nyata yaitu berupa ujaran.
Ilmu linguistik sering juga disebut
linguistik umum (general linguistics). Artinya, ilmu linguistik tidak hanya
mengkaji sebuah bahasa saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada
umumnya, yang dalam peristilahan Perancis disebut langage. Pakar
linguistik disebut linguis. Bapak Linguistik modern adalah Ferdinand de
Saussure (1857-1913). Bukunya tentang bahasa berjudul Course de
Linguistique Generale yang diterbitkan pertama kali tahun 1916.
Dalam dunia keilmuan, tidak hanya
linguistik saja yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Ilmu atau
disiplin lain yang juga mengkaji bahasa diantaranya: ilmu susastra, ilmu sosial
(sosiologi), psikologi, dan fisika. Yang membedakan linguistik dengan ilmu-ilmu
tersebut adalah pendekatan terhadap objek kajiannya yaitu bahasa. Ilmu susastra
mendekati bahasa sebagai wadah seni.
Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.
Ilmu sosial mendekati dan memandang bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat. Psikologi mendekati dan memandang bahasa sebagai pelahiran kejiwaan. Fisika mendekati dan memandang bahasa sebagai fenomena alam. Sedangkan linguistik mendekati dan memandang bahasa sebagai bahasa atau wujud bahasa itu sendiri.
1.
Objek Linguistik: Bahasa
A.
Pengertian Bahasa
Bahasa adalah alat
komunikasi.”Sedangkan definisi bahasa menurut Sapir, Badudu, dan Keraf bahasa
itu tidak menonjolkan fungsi, tetapi menonjolkan sosok bahasa itu seperti apa
yang dikemukakan Kridalaksana dan juga Joko Kentjono, yaitu “Bahasa adalah system
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial
untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.”
Kriteria dalam menentukan dua buah
tuturan adalah dua bahasa yang berbeda berdasarkan dua patokan, yaitu patokan
linguistik dan patokan politis. Secara linguistik dua buah tuturan dianggap
sebagai dua bahasa yang berbeda apabila anggota dari dua masyarakat tuturan itu
tidak saling mengerti. Tetapi secara politis, dua buah bahasa yang berbeda
berdasarkan asal negaranya.
Oleh karena itu, karena rumitnya
dalam menentukan suatu parole (objek konkret) bahasa atau bukan, hanya dialek
saja dari bahasa lain, maka hingga kini belum pernah ada angka yang pasti
mengenai jumlah bahasa yang ada didunia ini.
B. Hakikat
Bahasa
a. Bahasa
Sebagai Sistem
Sistem berarti susunan teratur
berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi
b. Bahasa
Sebagai Lambang
Kata lambang sering dipadankan
dengan kata simbol dengan pengertian yang sama
c. Bahasa
Adalah Bunyi
Yang dimaksud dengan bunyi bahasa
atau bunyi ujaran adalah satuan bunyi yang diucapkan oleh alat ucap manusia.
d. Bahasa Itu
Bermakna
Yang dilambangkan dalam lughah
itu adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiraan yang
ingin disampaikan dalam wujud bunyi
e. Bahasa Itu
Arbitrer
Yang dimaksud dengan istilah arbitrer
adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi
itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut
f. Bahasa Itu
Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang
bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang
tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvesional. Artinya, semua
anggota masyarakat bahasa itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.
g. Bahasa Itu
Produktif
Meskipun unsur-unsur bahasa itu
terbatas, tetapi dengan unsur yang jumlahnya terbatas dapat dibuat
satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif sesuai
dengan sistem yang berlaku dalam bahasa tersebut.
h. Bahasa Itu
Unik
Bahasa dikatakan bersifat unik
berarti setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh
bahasa lainnya
i. Bahasa Itu
Universal
j. Bahasa Itu
Dinamis
Bahasa merupakan satu-satunya milik
manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sebagai
makhluk hidup yang berbudaya dan bermasyarakat
k. Bahasa Itu
Bervariasi
Mengenai variasi bahasa ini ada tiga
istilah yang perlu diketahui, yaitu idiolek, dialek, dan ragam
l. Bahasa Itu
Manusiawi
Bahwa alat komunikasi manusia yang namanya
bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya
dapat digunakan oleh manusia
2. Ruang
Lingkup Linguistik
1. Fonologi
Bidang
Linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan
bunyi-bunyi bahasa ini disebut fonologi, yang secara etimologi terbentuk
dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Menurut Hierarki
satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi fonetik
dan fonemik. Secara umum fonetik biasa dijelaskan sebagai
cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah
bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
Sedangkan fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi
bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna
2. Morfologi
Morfologi adalah cabang linguistik
yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa
sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap
golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi
mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk
kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Dalam
ilmu morfologi, terdapat morfem yaitu bagian terkecil dari sebuah kata.
Selain itu dalam morfologi juga ada Morf dan alomorf.
Morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk untuk sebuah bentuk yang sama. Morf
adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya (misal: {i} pada
kenai); sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau
sudah diketahui statusnya adalah alomorf dari morfem ber-. Atau
bias dikatakan bahwa anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang
mempunyai fungsi dan makna yang sama dinamakan alomorf. Dengan kata lain
alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem. Jadi
setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau enam buah.
Contohnya, morfem meN- (dibaca: me nasal): me-, mem- men-, meny-, meng-,
dan menge-. Secara fonologis, bentuk me- berdistribusi, antara lain, pada
bentuk dasar yang fonem awalnya konsonan /I/ dan /r/; bentuk mem-
berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya konsonan /b/ dan juga /p/;
bentuk men- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya /d/ dan juga
/t/; bentuk meny- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya /s/;
bentuk meng- berdistribusi pada bentuk dasar yang fonem awalnya, antara lain
konsonan /g/ dan /k/; dan bentuk menge- berdistribusi pada bentuk dasar yang
ekasuku, contohnya {menge}+{cat}= mengecat. Bentuk-bentuk realisasi yang
berlainan dari morfem yang sama tersebut disebut alomorf.
3. Sintaksis
Secara
etimologi, sintaksis berarti ‘menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok kata atau kalimat’. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang
menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat atau bidang tataran linguistik
yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Jadi, sintaksis
ialah ilmu yang mempelajari hubungan aantara kata, frase, klausa, kalimat yang
satu dengan kata, frase, klausa, kalimat yang lain. Kata, frase, klausa dan
kalimat inilah yang oleh para ahli disebut sebagai satuan sintaksis. Untuk
memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi,
peran, dan kategori sintaksis. Fungsi sintaksis berkenaan dengan istilah
subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kategori sintaksis berkenaan dengan
istilah nomina, verba, ajektiva, dan numeralia. Sedangkan peran sintaksis
berkenaan dengan istilah pelaku, penderita, dan penerima.
4. Semantik
Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau
makna. Semantik sebagai cabang ilmu bahasa mempunyai kedudukan yang sama dengan
cabangcabang ilmu bahasa lainnya. Semantik berkedudukan sama dengan fonologi,
morfologi, dan sintaksis. Di sini, yang membedakan adalah cabang-cabang ilmu
bahasa ini terbagi menjadi dua bagian besar yaitu morfologi dan sintaksis
termasuk pada tataran gramatika, sedangkan fonologi dan semantik termasuk pada
tataran di luar gramatika. Dalam semantik ada relasi makna.
Relasi adalah
hubungan, perhubungan, pertalian. Sintagmatis ling adalah hubungan kata
atau frase dengan dasarnya dari sudut urutan gramatikal. Dan makna adalah arti.
Jenis – jenis Relasi Makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar