Kita itu belum merdeka kawan
MERDEKA
Teriakkanlah
dengan lantang
Angkat
tangan “HORMATLAH” segagah kau mampu
“PELOTOTI” Berkibarnya
sang merah putih
“NYANYIKAN”
lagu kebangsaan dengan suara lantang
Ikuti alur
“HIKMAT” detik-detik pukul 09.00 pagi
Ah … tapi
jangan kau paksakan
Tak perlu
pura-pura bersedih
Tak perlu mengalirkan
air mata
Hingga dari
mata keluar airnya
Tak taukah kita!
Atau kita
pura-pura lupa!
Kita itu
belum merdeka kawan
Kita belum
MERDEKA kawan
Rakyat papua
menderita
Namun bawah tanahnya
ada emasnya
Tapi kemana
emas itu ??
Di usung ke
negeri lain ??
Dijual oleh
penguasa tirani ??
Pembantu di
rumah sendiri,
Kita belum
merdeka kawan
Anak
kalimantan,
Yang kaya
akan batu bara dan hutan
Tapi keman
batu bara itu ??
Lagi-lagi ke
negeri orang, hah
Hutan yang
seharusnya jadi pelindung
Kini malah
membawa asap berujung maut
Perkebuna,,
!!
Ya, hanya
untuk itulah
Pohon
ratusan tahun umurnya, kini sirna
Kawan, kita
belum merdeka kawan
Budaya luhur
anak bangsa terkikis habis
Dilindas
globalisasi
Bertopengkan
IT
Narkoba,
free sex, korupsi, menjadi-jadi
Kebodohan
ahlaq berapi-api
Sadar budaya
di anggap kuno
Sadar agama
, sok alim
Semua hanya
di pandang dari nilainya
Yha
Allah,,,,,,,
Guru lupa
dengan pendidikan
Dokter lupa
Dengan keikhlasan
Pemimpin
suka dengan Tanggungan
Yang dipikir
hanya jabatan
Rakyat hanya
berfikir perutnya
Agama
sekedar di KTP
Bagaimana
bisa negeri ini di katakan MERDEKA
Tataplah
“MERAH PUTIH” bergerak berkibar
Di sana ada
nyawa dan darah para pahlawan
Bukan
sekedar seremonial
Semoga para
pemuda sadar akan kebodohannya
Bahwa negeri
ini belum MERDEKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar